Jumat, 08 Juni 2012

Mouse Optik Ganggu Kesehatan

UNTUK memudahkan penggunaannya, komputer dilengkapi dengan mouse. Saat ini mouse dengan sistem kerja optik menjadi jawaban untuk memudahkan kita saat mengarahkan kursor ke arah program yang diinginkan lewat layar monitor. Tetapi siapa sangka, benda kecil yang mudah digenggam ini dapat memberikan dampak kurang bagus kepada penggunanya.

Umumnya, dampak seperti ini tidak akan mudah dirasakan. Sebab, kebanyakan pengguna komputer merasa lebih nyaman daripada menggunakan shortcut dari keyboard secara langsung. Ternyata kenyamanan pengoperasian mouse optik membawa efek samping yang membahayakan pengguna.

Tiga tahun setelah Microsoft meluncurkan mouse optik pertama, diketahui ada ribuan kasus kelainan pada jaringan tangan pengguna akibat radiasi yang dipancarkan benda kecil yang biasanya mengeluarkan cahaya ini. Telapak tangan merupakan salah satu pusat ujung syaraf yang tersambung ke seluruh tubuh.

Bisa dipahami, mengingat daya kerja mouse optik memancarkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi ke bagian permukaan di bawahnya. Bahkan frekuensi yang digunakan lebih tinggi daripada ponsel. Menurut pengamatan WHO, radiasi dari mouse lima kali lebih tinggi daripada radiasi akibat frekuensi HP. Makin berbahaya jika mouse optik dipegang terus-menerus oleh pengguna.

Sayangnya, dampak tersebut hingga kini jarang dirisaukan manusia, karena efek nyatanya baru dirasakan setelah beberapa tahun ke depan, atau seberapa sering ia mengoperasionalkan mouse optik. Apalagi banyak anggapan bahwa dampak itu hanya terjadi pada mouse optik berkualitas rendah dan berharga murah.

Banyak pengguna merasa aman memakai mouse optik berkualitas bagus, yang telah menggunakan pelindung (shield). Opini ini sebenarnya bukan jaminan, karena belum ada penelitian khusus untuk mengetahui akibat nyata dari pemakaian mouse jenis ini.

Tak mau gambling dengan kesehatan akibat penggunaan muose optik yang cukup mengkhawatirkan ini, perusahaan besar seperti Green Peace, kantor berita CNN, dan kantor WHO sejak medio 2008 menghentikan penggunaan mouse optik untuk seluruh kegiatan di kantornya. (Aria Furisan-32)

TransferJet, 100 Kali Lebih Cepat

TRANSFER Bluetooth? Mungkin sudah bukan zamannya lagi. Kini tampil sebuah device wireless bernama TransferJet yang dikembangkan oleh konsorsium berbagai perusahaan besar pencipta kamera digital. Tergabung dalam konsorsium ini antara lain Sony, Olympus, Canon, Kodak, Nikon, Toshiba, dan Samsung.

TransferJet dimaksudkan untuk memudahkan pengguna ketika akan mentransfer gambar, musik, maupun data antara device secara wireless. Bulan lalu, Toshiba memamerkan laptop dengan standard wireless ini di CES di Las Vegas, di mana laptop tersebut telah menggunakan teknologi TransferJet.

Produk TransferJet punya kecepatan 100 kali lebih cepat daripada Bluetooth. Selain itu, pengguna tidak perlu menggunakan kode atau prosedur setup atau access point untuk menggunakan TransferJet saat mentransfer gambar.

Menurut website TransferJet (www.transferjet.org/en/index.html), produk ini merupakan teknologi wireless untuk transfer jarak dekat, memiliki fitur pengoperasian yang simpel, serta koneksi yang aman dan transfer data yang efisien. Cara kerja device ini hanya mendekatkan —menyentuhkan— antara device yang akan ditransfer isinya dan TransferJet.

Secara otomatis, peranti ini akan segera mentrasnfer file yang ada. Jarak transmisi TransferJet yang sangat pendek, yakni 3 cm, bisa menekan risiko pencurian data. Pengguna juga dapat menspesifikasi dan membatasi device siapa saja yang bisa terkoneksi dengan TrasnferJet.

Kecepatan transmisi di layar fisik sekitar 560 Mbps untuk data, dengan maksimum transfer sekitar 375 Mbps. Sedangkan untuk program acara TV, seperti MPEG4, kecepatan bisa mencapai 170 Mbps.

TransferJet juga memiliki gelombang radio yang rendah, sehingga tak mengganggu sistem wireless lain.

0 komentar:

Posting Komentar